Pasangan suami istri yang jngin bercerai sudah menjadi hal biasa. Pilihannya adalah cerai atau tetap tinggal. Satu hal yang pasti, jangan memutuskan berdasarkan emosi dan perlu berkonsultasi sebelum bercerai.
Ketika seseorang dan pasangan sudah sampai pada tahap membahas opsi perceraian, konsekuensinya sangat beragam. Baik bercerai atau bertahan hidup, keduanya memiliki konsekuensi. Sebelum Anda menikah, ingatlah bahwa menikah bukan berarti Anda bisa berubah.
Bercerai atau bertahan?
Bagi pasangan yang ingin bercerai karena tidak bahagia, berikut beberapa pertimbangan sebelum bercerai:
Identifikasi pemicunya
Setiap orang memiliki pemicu yang berbeda dalam hal perceraian. Mulai dari konflik yang seperti gunung es, kehilangan cinta, perselingkuhan, komunikasi yang buruk dan masih banyak lagi.
Tentunya untuk mengetahui apa pemicunya, Anda perlu melakukan percakapan yang matang dengan pasangan. Ini hanya dapat diketahui melalui komunikasi dua arah yang serius. Jika tidak, pemicunya bisa luput dari perhatian dan membuat hubungan semakin membingungkan.
Upaya yang dilakukan
Sebelum memutuskan untuk bercerai, tentunya harus ada upaya yang dilakukan. Tidak ada pihak yang berusaha keras untuk mengubah dan mempertahankan pernikahan. Atau ada pihak yang masih tidak bisa mengatakan kebenaran.
Dengan begini, perlu seorang profesional yang mengetahui cara mengatasinya. Karena keputusan cerai atau tinggal sangat menentukan. Siapa tahu, permasalahan yang ada hingga saat ini belum terselesaikan karena memerlukan ahli atau orang yang netral.
Dampak pada anak
Untuk keluarga yang sudah memiliki anak, pertimbangan sebelum cerai juga harus mencakup implikasinya terhadap anak. Pikirkan tentang konsekuensi perpisahan ini bagi mereka. Di sisi lain, hitung berapa banyak kerusakan yang akan diderita anak-anak jika mereka bertahan dalam pernikahan yang tidak bahagia.
Ingatlah bahwa betapapun lancar dan baiknya proses perceraian, akan berdampak besar bagi anak. Pertimbangkan juga kemungkinan pasangan baru yang juga akan menanyakan tentang anak.
Ingatlah saat-saat terbaik bersama
Kembalilah ke masa ketika Anda merasa paling terhubung dengan pasangan Anda. Kapan Anda merasa paling bahagia dan kapan waktu terbaik Anda bersama? Tidak hanya itu, ingatlah apa yang membuat Anda tertarik padanya sejak awal.
Lalu bayangkan ingin melakukannya lagi? Apakah mungkin untuk mewujudkannya? Jika jawabannya ya, proses yang tepat akan membawa Anda kembali. Jangan terlalu lama berada dalam gelembung kebingungan. Pilihannya adalah cerai atau tetap tinggal. Untuk bertahan hidup, Anda dapat meningkatkan diri sendiri dan pasangan Anda dan kemudian memulai dari awal lagi.