Posisi pasien yang digunakan di rumah sakit tergantung pada keadaan kesehatan masing-masing individu. Posisi tidur yang baik membantu pemulihan. Selain itu, posisi pasien yang berbeda dapat memfasilitasi akses ke situs anatomi tertentu selama prosedur perawatan atau pembedahan. Beberapa faktor juga harus dipertimbangkan ketika memilih posisi pasien. Ini termasuk usia, berat, dan ukuran pasien, dan riwayat medis masa lalu, seperti kondisi pernapasan atau peredaran darah.
Posisi pasien yang berbeda digunakan di rumah sakit
Berikut beberapa posisi pasien di tempat tidur, antara lain:
Posisi Fowler
Posisi Fowler merupakan posisi pasien yang paling umum baik untuk pasien rawat inap maupun pasien gawat darurat.
Untuk melakukan pose Fowler, pasien ditempatkan dalam posisi setengah duduk dengan kepala tempat tidur pada sudut antara 45 dan 60 derajat dan lutut diluruskan atau sedikit ditekuk.
Posisi pasien ini dapat digunakan pada pasien dengan gangguan pernapasan ringan sampai sedang dan pemasangan selang orogastrik dan nasogastrik. Dapat memaksimalkan ekspansi dada, meminimalkan ketegangan otot perut, meminimalkan efek gravitasi pada dinding dada
Posisi terlentang
Pasien berbaring terlentang dengan kedua kaki ditekuk dan sedikit diluruskan dengan kedua kaki rata di atas kasur. Posisi pasien ini dapat digunakan untuk pemeriksaan ginekologi atau urologi, pengobatan uretra dan kandung kemih dan selama persalinan.
Posisi terlentang berguna untuk memberikan kenyamanan dan memudahkan pemeriksaan dan prosedur seperti pemeriksaan colok dubur, palpasi abdomen atau irigasi vagina.
Posisi Dada Lutut
Ini adalah posisi terlentang dengan kaki ditekuk dan dada di atas kasur. Posisi ini berguna untuk memudahkan pemeriksaan rektum dan daerah sigmoid
Posisi ini dapat digunakan pada pasien yang membutuhkan sigmoidoskopi dan rektoskopi.
Posisi Lateral
Baringkan pasien miring dengan paha dan lutut ditekuk ke depan. Digunakan untuk memperlancar pengobatan, memperlancar aliran lendir atau lendir dari mulut ke kerongkongan, dan mencegah tekanan pada sakrum di punggung bawah dan tumit.
Posisi ini dapat digunakan untuk pasien yang terlalu lama berada dalam posisi yang sama, atau untuk memudahkan makan atau mandi tanpa harus turun dari tempat tidur. Posisi lateral pasien juga menopang pasien yang satu sisi tubuhnya tidak boleh terjepit atau di mana gangguan sensorik dan motorik dapat dialami.
Posisi Litotomi
Tempatkan pasien dalam posisi terlentang dengan kaki terangkat kira-kira 30 sampai 45 derajat di atas perut dengan lutut ditekuk. Lutut biasanya bertumpu pada ujung kasur.
Posisi ini paling sering digunakan untuk pemeriksaan genital, pemasangan IUD, persalinan, atau selama operasi ginekologi, dubur, dan urologi.
Ini adalah informasi tentang postur pasien selama perawatan. Dengan mengubah posisi pasien di tempat tidur setiap 2 jam, aliran darah tetap terjaga. Ini dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan mencegah luka atau koreng menempel. Membalikkan pasien adalah saat yang tepat untuk memeriksa kemerahan dan luka pada kulit.